Friday, December 16, 2011

Takdir Fate نصيب


http://hishammahir.blogspot.com/2009/12/takdir-fate.html

this one is taken from brother mahir's blog. may ALLAH bless him and may all of us can take heed of the message portrayed..  *sorry for my bad english.

........................................................................................................................

Auzubillahiminassyaithonirrajim.
Bismillahirrahmanirrahim.



"Segala takdir terimalah dengan hati yang terbuka

Walau terseksa ada hikmahnya

Harus ada rasa bersyukur di setiap kali ujian menjelma.

Itu jelas membuktikan Allah menyayangimu setiap masa.

Menguji tahap keimanan sedang ramai terbiar dilalaikan.

Hanya yang terpilih saja dari berjuta mendapat rahmatnya.



Segala ujian yang diberi, bersyukurlah."



Petikan dari Rahmat Ujian - Mestica.


Bila sesuatu kebaikan/nikmat kita kecapi, respon pertama yang kita terima, "power aa ko.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "eh, biase la, tengok badan ar."

Bila sesuatu yang buruk berlaku pada kita, respon pertama rakan pada kita, "sabarlah.." dan selalunya, kita akan bertindak balas dengan berkata, "cakap senang la."

Setiap takdir(baik/buruk) itu telah ditetapkan Allah sebagai suatu ujian.

Satu hari Saidina Ali bersama orang suruhannya ke satu kawasan di luar bandar, ketika singgah di masjid, diberi kudanya kepada seorang lelaki lalu diminta dijaganya kuda itu dan Saidina Ali berjanji akan memberi upah kepadanya sesudah dia selesai bersolat. Ternyata apabila Saidina Ali keluar bersama orang suruhannya, kudanya ditinggal bersendirian dan saddle (pelapik tempat duduk) kuda itu hilang. Saidina Ali menyuruh orangnya ke pasar untuk mencari saddle itu kembali dan menjumpainya serta membeli daripada orang yang diamanahkan menjaga kuda itu sebanyak sekian jumlah wang. Sepulangan orang suruhannya ke Saidina Ali, beliau bertanya kepada orang suruhannya tentang harga saddle itu. "Demi Allah, aku ternyata ingin memberi sekian jumlah wang itu ketika kita selesai bersolat di masjid ini tadi. Namun Allah menginginkan lelaki ini menerima wang itu melalui cara yang haram, sedangkan ia boleh memperoleh secara halal."

Takdir itu ditetapkan Allah. Tak kesah kita cuba mengelak pun, kita akan menerimanya juga.

Macam kisah Papadom Khalis. Jika Khalis tak pergi ke Spicy Kitchen pada malam itu, dan terus pulang ke rumah, namun Allah telah menuliskan bahawa Khalis akan mendapat sekeping dua Papadom, mungkin Khairon akan membawa pulang Papadom untuk Khalis, atau mungkin Afif terasa ingin menerai membuat Papadom, atau mungkin Khalis mencuri Papadom itu. Takdirnya, Papadom itu pasti akan berada dalam mulut Khalis malam itu, caranya saja yang menjadi persoalan.

There's no such thing as untimedly death. He died before his time came. It's his fate that he will die at that time, nevermind the causes, shot in the head, burnt to death, car accidents, heart attack, whatever it is, his time had came, and he shall go.

Takdir itu ditetapkan Allah. One way or another, you'll get what have been written to you.

Sometimes we get upset upon receiving some ujian/dugaan, accidents, deaths, or disease when what we should do is to thanks Allah. In a way, we see things as unfair to us, we think that we deserve to have it, but indeed Allah knows better than we are (of course!).

"If it's not meant for you, don't lose heart, Allah knows better."

That's why only the Believers are always at peace and comfort because they believe Allah knows what's good for them. He took away your girl because you might not lead a good life with her or there's a suitable guy for her than you are. He give you bad results this time so that you feel the need to up your study and eventually graduating with 1st class. He might give you disease/flu just to make you closer to Him (dah demam, mesti dok doa je kan mintak sembuh). He might tests you with certain incidents that will either improve your iman or downgrade it. Only those who believe are thankful enough on whatever things that happens, whether it's bad/really2 bad in the eyes of mankind but solely, it's always good in His eyes. Why? Because things that happens are all just to test your iman, and to accept it wholeheartedly, that shows how grateful you are to Him, and certainly He'll be happy to put you in Jannah insyaAllah.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang Yahudi dan orang-orang Nasrani dan orang-orang Saabiin, sesiapa di antara mereka itu benar-benar beriman kepada Allah dan hari Akhirat serta beramal soleh, maka bagi mereka pahala balasannya di sisi Tuhan mereka dan tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik) kepada mereka dan mereka pula tidak akan berdukacita."

(2:62) similar verse (5:69)

Allah said it too well.

While it's always us trying to comfort our heart by any mean, you know the simple thing like when you broke up, to cure your heart is to find a replacement, and things like that, why don't we check our Iman?

When something happens and we feel discomfort and truly saddened by it, ask how are your Iman? As like Allah said in the verse, the Believers will not be worried nor they will be saddened. Those are the people whose Iman is strong. The believe in Allah is so strong.

So if things happen next time (or is happening or has happened and you're still can't move on), and yet we still feel sooo terribly sad about it/ we hate it sooo much/ we can't forgive him for doing that thing/ we can't accept why does this happen, check our Iman. Perform solah, read the Quran, ask His forgiveness and His mercy, insyaAllah when our Iman is stable or at a high note, we won't feel sad/ we won't hate/ we will forgive and forget/ we will accept, because Iman yazid wa yanqus (Iman goes up and down) like boiling water, fluctuating vigorously.

Watch out for next "ujian". May Allah bless us.



Mademoiselle Sophie GEN09 MEMBER

Do things with passion or not at all.

1 comment:

Afif Fahim MD said...

eh ade nme Afif..hehe :)

anyway, pesanan buat semua dan diri sndiri esp. bila kita diuji dgn kesusahan atau kesakitan 25 jam kita akn ingat Allah, tp bila kita senang, di manakah kita? hilang hanyut dibawa arus dunia...na'uzubillah...